Paradise Kiss sendiri merupakan sebuah manga Jepang yang dibuat oleh Ai Yasawa dan diterbitkan untuk pertama kali pada tahun 1993 lalu. Melihat animo masyarakat yang amat antusias, kemudian manga ini dibuat dalam bentuk serial animasi di televisi sepanjang 12 episode pada 2005 silam.
Dan mengikuti banyaknya permintaan masyarakat untuk membuat manga ini dalam versi
live action, sekitar 6 tahun setelah episode terakhir anime nya diputar di televisi,akhirnya permintaan ini bisa menjadi kenyataan. Lewat tangan dingin sang sutradara, Takehiko Shinjo, fantasi ini akhirnya diwujudkan dalam bentuk film layar lebar berdurasi 116 menit.
Film yang telah melalui tiga fase metamorfosis ini (dulu dalam bentuk
manga,
anime, kini ada film
live actionnya) mengetengahkan kisah mengenai kehidupan
Yukari ‘Caroline’ Hayasaka (diperankan oleh
Keiko Kitagawa), seorang gadis SMU yang memiliki rutinitas yang membosankan dibawah tekanan sang ibu. Sang ibu selalu berpandangan bahwa pendidikan adalah segalanya sehingga membuat Yukari belajar mati-matian hiangga bisa diterima di salah satu universitas bergengsi. Menurut beliau, pendidikan yang layak mampu menjadikan kehidupan lebih baik. Yukari pun sering dibanding-bandingkan dengan sang adik yang lebih ‘bersinar’ dari dirinya.
Suatu ketika hidupnya yang monoton mulai berubah ketika ia ‘diculik’ dengan paksa oleh Isabela, sang sahabat yang ternyata adalah seorang transeksual, menuju sebuah pagelaran yang bernama
Paradise Kiss. Setelah di make over di studio yang bagaikan surga ini, maka dimulailah kisah kehidupan Yukari sebagai seorang model yang cantik.
Perubahan fisik Yukari ini didukung oleh kemampuan
Jouji ‘George’ Koizumi (diperankan oleh
Mukai Osamu), salah seorang
crew dari
Paradise Kiss yang memang memiliki ide – ide yang fresh serta bakat dalam menyulap penampilan seseorang. Pembawaan Jouji yang eksentrik namun berkarisma ini membuat Yukari lama kelamaan menjadi jatuh hati. Dikatakan eksentrik, karena selain mengambil kuliah jurusan fashion, Jouji pun memiliki rambut dan mata yang berwarna biru. Sehingga terkadang bsia disebut mirip alien. Namun hubungan mereka pun tidak selurus jalan tol. Yukari dan Jouji sering berselisih pendapat dan berada dalam kubu yang berlawanan. Namun sehebat apapun pertengkaran mereka, dua insan ini akan kembali dalam rasa cinta mereka.
Lalu apakah yang menjadikan film ini begitu menarik? Film ini menawarkan percintaan khas remaja yang ringan namun cukup membuat greget. Dengan mengedepankan
fashion,
manga yang sudah ada sejak tahun 90an ini juga bisa memberikan banyak referensi berpakaian salah satunya adalah ketika Yukari sedang berlenggak-lenggok di atas
catwalk.
